SEL TUMBUHAN, SEL HEWAN DAN BENDA – BENDA KECIL LAINNYA




I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sel merupakan unit organisme terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Bentuk sel ada yang memanjang, sangat panjang, pipih, bikonkaf, dan tersusun sangat rapi. Makhluk hidup tersusun dari satu sel tunggal (uniseluller), misalnya : bakteri archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa, atau dari banyak sel (multiseluler) (anonymous,2009).
Karena dalam perkembangan mikroskop cukup lama (200 tahun) ini menjadi kendala bagi para ilmuan untuk meneliti tentang susunan makhluk hidup. Sekarang, karena berkembang pesatnya teknologi (mokroskop) kita dengan  mudah dapat mengamati sendiri bagaimana bentuk – bentuk sel yang ada pada tumbuhan dan hewan (ahli hewan dan tumbuhan, 1804).
Sel hewan dan tumbuhan berbeda, praktikan diharapkan mampu mengetahui  perbedaan tersebut. Praktikum ini sebagai lanjutan dan aktualisasi praktikum selanjutnya.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dilaksanakannya praktikum Biologi Dasar tentang Sel Tumbuhan, Sel Hewan dan Benda – Benda Kecil Lainnya adalah agar praktikan dapat membedakan sel hewan dan sel tumbuhan.
Tujuan diadakanya Praktikum ini yaitu untuk menerapkan penggunaan mikroskop dengan baik dan tepat serta agar praktikan memahami ciri – ciri sekaligus membedakan sel tumbuhan dan sel hewan.
1.3 Waktu dan Tempat
Praktikum Biologi Dasar tentang Sel Hewan, Sel tumbuhan, dan Benda – Benda kecil lainnya dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 02 Oktober 2010 pukul 16.30 – 18.00 bertempat di gedung C lantai 1 Laboraturium IIP (Ilmu – Ilmu Perairan), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang.

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sel
2.1.1 Pengertian Sel
Sel berasal dari kata cella artinya ruangan berukuran kecil, maka sel merupakan unit kesatuan terkecil organisasi yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologi yang dapat melaksanakan kehidupan semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel oleh karena itu sel berfungsi secara autonom asal seluruh kehidupan terpenuhi.
Ada 4 teori tentang sel :
1.   Unit structural makhluk hidup ( Schlerden dan T. Sohwann )
2.   Unit Fungsional terkecil ( Mas Schollce)
3.   Unit pertumbuhan terkecil makhluk hidup ( Rudolf Vichow )
4.   Unit hereditas terkecil makhluk hidup
( Anonymous, 2010 )
2.1.2 Bentuk – bentuk dan contohnya.
a.    Bentuk Pipih : seperti kantong pipih yang bertumpuk.
Contohnya  :  Badan Golgi
b.    Bentuk memanjang : mempunyai sel yang panjang.
Contohnya : Retikulum Endoplasma
c.    Bentuk bikonkaf : mempunyai membran rangkap
Contohnya : Mitokondria
d.    Bentuk bulat (cocus) : biasanya pada enzim oksidatif
Contohnya : periksosom
( Anonymous, 2010)

2.2 Bagian – Bagian dan Fungsi
1.    Dinding sel                     : untuk menyokong tunbuhan yang tidak berkayu, memberi bentuk sel yang tetap, sebagai pelindung.
2.    Membran Plasma          : sebagai pelindung dan transpalansi air dan zat – zat terlarut dari dan ke dalam sel.
3.    Lisosom                          : mencerna bahan – bahan dari lluar sel dan bahan yang tidak terpakai di dalam sel.
4.    Mitokondria                    : mencerna atau penyedia energi bagi proses metabolisme sel.
5.    Badan Golgi                   : untuk ekskresi
6.    Plastisida                        : memberi warna pigmen klorofil.
  1. Retikulum Endoplasma : jembatan antara sitoplasma dan inti sel.
8.    Ribosom                         : merupakan sistem protein dalam sel
9.    Sentrosol                        : untuk proses pembelahan sel
10.  Nucleus                          : untuk mengontrol atau mengatur sel.
11.  Vaukola                          : untuk mencerna dan mengeluarkan zat sisa  makanan.
12.  Sitoplasma                     : cairan pengisi sel
13.  Setriosol                         : berperan dalam pembelahan sel
( Kimbal, 1983 )



2.3 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
No.
Aspek Pembeda
Sel Tumbuhan
Sel Hewan
1.
Dinding Sel
Ada
Tidak ada
2.
Plastida
Ada
Tidak ada
3.
Bentuk
Tetap
Tidak tetap
4.
Mitokondria
Relatif banyak
Relatif sedikit
5.
Lisosom
Tidak ada
Ada
6.
Sentrosom
Tidak ada
Ada
7.
Tumbuhan zat
Zat pati
Lemak / glikogen
8.
Vakuola
Ukuran besar
Ukuran kecil
·         Perbedaan sel Hewan dan Sel Tumbuhan :
ü  Sel Hewan :
1.    Tidak memiliki plastid dan juga tidak memiliki dinding sel
2.    Memiliki sentrosom dan lisosom
3.    Vaukolanya berukuran kecil dengan jumlah yang sedikit
4.    Bentuknya tidak tetap
5.    Terdapat timbunan zat yang berupa lemak dan glikogen
6.    Tidak terdapat membran sel
ü  Sel tumbuhan :
1.    Tidak memeliki plastida san terdapat juga dinding sel
2.    Tidak memiliki sentrosom maupun lisosom
3.    Vaukolanya berukuran besar dengan jumlah yang relatif banyak
4.    Bentuknya tetap
5.    Terdapat timbunan zat yang berupa pati
6.    Terdapat membrane sel
( Khristiono,2008 )
III METODOLOGI

3.1 Alat dan Fungsi
a.    Mikroskop Binokuler : untuk mengamati preparat / benda – benda kecil yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.
b.    Objek glass                : untuk tempat preparat yang akan diamati.
c.    Kamera (digital/hp)    : untuk mencetak atau memotret hasil objek kegiatan praktikum.
d.    Silet                            : untuk mengiris bahan percobaan agar diperoleh hasil yang setipis mungkin.
e.    Cover glass               : tempat menutup objek glass setelah diberi preparat untuk diamati di bawah mikroskop.
f.     Pinset                         : untuk mengambil objek dari objek glass.
g.    Jarum pentul             : untuk membantu mengambil bahan                                    pengamatan.
h.    Nampan                     : untuk tempat alat dan bahan praktikum
i.      Beaker glass              : sebagai tempat aquadest atau larutan
j.      Westel botol               : sebagai tempat aquadest.
3.2 Bahan dan Fungsi
a.    Kentang dan ketela pohon : sebagai objek yang diamati.
b.    Kulit umbi bawang merah  : sebagai objek yang diamati.
c.    Spora paku – pakuan         : sebagai objek pengamatan.
d.    Epitelium squamosum pipi : sebagai objek pengamatan.
e.    Batang korek api                : untuk mengambil epitelium dari pipi bagian dalam.
f.     Larutan Y-KY                      : untuk mempermudah pengamatan yang diteteskan pada objek pengamatan.
g.    Aquadest                            : untuk memperjelas pengamatan yang di teteskan pada objek pengamatan.
h.    Daun hidrila                        : untuk objek pengamatan.
i.      Jamur ikan                         : untuk objek pengamatan.
j.      Irisan gabus                        : sebagai objek yang diamati.

Mikroskop
 
3.3 Skema Kerja


 
·         Disiapkan
·        
Kentang dan Ketela Pohon
 
Disiapkan bahan yang akan diamati


 
·         Disayat tipis
·         Diletakkan pada objek glass
·         Diberi larutan Y-KY
·         Ditutup dengan cover glass
·         Diletakkan pada meja kerja preparat mikroskop
·        
Hasil pengamatan
 
Diamati dengan perbesaran 400X







 
·         Disiapkan
·        
Irisan gabus dan kulit umbi bawang merah
 
Disiapkan bahan yang akan diamati


 
·         Diiris tipis dengan silet gabus dan pohin ketela
·         Disayat tipis dengan pinset umbi bawang
·         Diletakkan kedua objek pengamatan pada masing – masing objek glass
·         Setelah itu diberi / ditetesi air destilasi
·         Ditutup dengan cover glass
·         Diletakkan pada meja kerja preparat mikroskop
·        
Hasil pengamatan
 
Diamati dengan perbesaran 100X sampai 400X

 

·         Disiapkan
·        
Spora paku – pakuan
 
Disiapkan bahan yang akan diamati


 
·         Diambil spora paku – pakuan dengan bantuan jarum pentul
·         Kemudian diletakkan pada objek glass
·         Diberi larutan / ditetesi air
·         Ditutup dengan cover glass
·         Diletakkan pada meja kerja preparat mikroskop
·        
Hasil pengamatan
 
Diamati dengan perbesaran 100X hingga 400X
 

·         Disiapkan
·        
Mucor
 
Disiapkan bahan yang akan diamati


 
·         Direndam dulu mucor sebelum diamati dari air tawar dan dibiarkan beberapa hari
·         Diambil mucor dan diletakkan pada objek glass
·         Diberi ditetesi 20%
·         Ditutup dengan cover glass
·         Diletakkan di meja kerja preparat mikroskop
·        
Hasil pengamatan
 
Diamati dengan perbesaran 100X hingga 400X

 

·         Disiapkan
·        
Daun Hydrilla
 
Disiapkan bahan yang akan diamati


 
·         Diambil daun hydrilla dan diletakkan dengan posisi terbaring pada objek glass
·         Kemudian diletakkan pada objek glass
·         Diberi larutan / ditetesi air
·         Ditutup dengan cover glass
·         Diletakkan pada meja kerja preparat mikroskop
·        
Hasil pengamatan
 
Diamati dengan perbesaran 100X hingga 400X

 

·         Disiapkan
·        
Paramecium
 
Disiapkan bahan yang akan diamati


 
·         Diambil paramecium dari kultur air jerami dengan bantuan pipet
·         Setelah diambil, diletakkan pada objek glass
·         Ditetesi dengan cairan lugol melalui tepian cover glass setelah itu di tutup
·         Ditutup dengan cover glass
·         Diletakkan pada meja kerja preparat mikroskop
·        
Hasil pengamatan
 
Diamati dengan perbesaran yang digunakan 100X hingga 400X

 

·         Disiapkan
·        
Epitelium squamosom pipi

 
Disiapkan bahan yang akan diamati


 
·         Diambil Epitelium squamosom pipi dengan batang korek api dari bagian dalam pipi manusia
·         Setelah itu diletakkan pada objek glass
·         Ditetesi dengan larutan biru methilene
·         Ditutup dengan cover glass
·         Diletakkan pada kerja preparat mikroskop
Hasil pengamatan
 


IV PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengamatan
            Setelah kami melakukan pengamatan sel dengan menggunakan mikroskop. Kami mendapatkan gambar sel – sel dari preparat yang telah kami buat. Antara lain : 

 
2 Analisa Prosedur
            Pada praktikum ini dimulai pertama kali dengan menyiapkan alat dan bahn yang telah dibahas pada bab metodologi terlebih dahulu. Diawali dari bahan :
Ø  Kentang
Kentang disayat dengan silet setipis mungkin, setelah itu diletakakn di objek glass ditetesi larutan Y-Ky agar lebih jelas waktu diamati. Ditutup cover glass dengan kemiringan 45° agar tidak ada gelembung di dalamnya. Di letakkan pada meja preparat dan diamati dengan perbesaran sampai 400X.
Ø  Ketela Pohon
Ketela pohon disayat tipis dengan silet agar dapat menmbus cahaya, lalu diletakkan pada objek glass dan diberi larutan Y-KY agar bayangan lebih jelas, kemudian ditutup dengan cover glass (45°). Diamati dengan mikroskop sesuai perbesaran.
Ø  Irisan gabus dan kulit umbi bawang merah
Irisan gabus diambil dari pohon ketela diiris tipis dengan pinset, lalu direntangkan pada glass objek, ditetesi dengan 1 sampai 2 tetes air destilasi agar jelas. Ditutup cover glass 45° kemiringan agar tidak ada gelembung. Amati dengan perbesaran 100X samapi 400X di bawah mikroskop.
Ø  Spora paku – pakuan
Diambil dengan bantuan jarum pentul, lalu di taruh pada objek glass dengan ditetesi air agar lebih jelas. Ditutup dengan cover glass (45°), diletakkan pada meja preparat untuk diamati dengan mikroskop. Perbesarannya 100X sampai 400X.
Ø  Mucor
Diambil air yang telah dibiarkan beberapa hari dalam kondisi udara terbuka sehingga berwarna hijau. Diambil air tersebut dengan pipet di objek glass dan diteteskan alkohol 20% ( agar lebih jelas ), lalu ditutup dengan cover glass (45°) , usahakan tidak ada gelembung. Ditatuh di tas meja preparat lalu amati dengan perbesaran 100X sampai 400X.
Ø  Daun Hydrilla
Daun hydrilla diambil sedikit saja, lalu  tempatkan pada objek glass, ditetesi dengan air supaya bayangannya jelas, ditutup oleh cover glass dengan kemiringan 45°, diusahakan tidak ada gelembung. Ditaruh di meja preparat lalu diamati dengan perbesaran 100X sampai 400X.
Ø  Paramecium
Paramecium diambil dari kulit luar jerami dengan pipet , diletakkan pada objek glass diberi larutan lugol, ditutup dengan cover glass (kemiringan 45°), diamati dengan perbesaran 100X sampai 400, ditulis atau digambar hasil pengamatannya.
Ø  Ephitelium aquamosom pipi
Ephitelium aquamosom pipi diambil dengan bantuan batang korek api dari bagian pipi paling dalam manusia, dioleskan padda objek glass, lalu ditetesi larutan biru methilene dan ditutup dengan cover glass (kemiringan 45°) agar tidak ada gelembung . diletakkan pada meka preparat , diamati perbesaranya 100X sampai 400X. dan ditulis atau digambar hasil pengamatannya.
4.3 Analisa Hasil
Setelah melaksanakan kegiatan praktikum Biologi Dasar tenteng sel tumbuhan, sel hewan dan benda- benda kecil lainnya, diperoleh hasil bahwa sel adalah bagian tekecil yang menjadi dasar kehidupan dari suatu makhluk hidup.
Makhluk hidup ada yang uniselluler, yaitu organisme yang tersusun dari satu sel, seperti bakteri, fungi, protozoa. Sedangkan makhluk hidup multiseluller berarti organisme yang tersusun dari banyak sel.
Umumnya setiap sel memiliki membrane sel yang berfungsi sebagai alat trasportasi bagi sel, sitoplasma merupakan tempat berlangsungnya hampir semua kegiatan metabolisme dalam sel dan nucleus sebagai pengontrol atau pusat dari seluruh kegiatan sel.
V PENUTUP

5.1    Kesimpulan
Setelah kegiatan praktikum dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa :
ü    Sel merupakan satuan struktur organism hidup,
ü    Sel juga merupakan satuan fungsi dalam organisme hidup,
ü    Semua sel berasal dari sel yang telah ada,
ü    Umumnya tiap sel memiliki membrane sel, sitoplasma, dan nucleus,
ü    Sel tumbuhan memiliki plastida, dinding sel, membrane sel, tidak punya lisosom dan sentrosom, vaukolanya besar, bentuknya tetap.
ü    Sel hewan tidak memiliki plastid maupun dinding sel dan membrane sel, memiliki lisosom dan sentrosom, vaukolanya kecil dan bentuknya tidak tetap.
5.2    Saran
Saran untuk praktikum ini adalah mohon diperhatikan waktu, karena waktu yang disediakan terasa kurang dan dalam satu kelompok terlalu banyak praktikan sehingga dalam pengamatan sek tidak mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai harapan. Mikroskop yang dipakai pun kurang baik, sebaiknya sebelum melakukan praktikum, panitia lebih mempersiapkan bahan dan alat lebih baik, tidak bisa dipungkiri kami praktikum juga mengeluarkan dana yang tidak sedikit. Hal ini juga semata – mata agar praktikan mendapat contoh yang baik pula.





DAFTAR PUSTAKA

A.    Fahn. 1998. Anatomi Tumbuhan
Anonymous a. 2009. sel – sel. http://jurnalindonesia.com. diakses pada tanggal 1 oktober 2010. Pukul : 19.00 WIB.
Anonymous b.      2009.  Biologi cell. Amerika, diakses 30 September 2010. Pukul 11.30 WIB.
Anonymous c.      2010. Ahli hewan dan tumbuhan. http : // ahli hewan dan tumbuhan. 1804. Diakses 03 Oktober 2010. Pukul : 13.30 WIB.
Ella Theasmith.    exploring Biologi. http://id.wikipedia.org/wiki/sel_tumbuhan. Diakses pada tanggal 04 Oktober 2010. Pukul : 13.35 WIB.
Kimbal, ett all . 1983. Biologi. Gelora Aksara Pratama.
Khristiyono . 2008 . Biologi . Gramedia : Jakarta.
Soenarjo ett all. 1980 . Biologi umum . Gramedia : Jakarta.
William T. Keeton. 1972 . Biologocal Science Second Edition .

Komentar

Postingan Populer