Serui, Kota Kecil Ramah Dan Indah
SERUI -
Serui adalah ibukota dari Kabupaten Kepulauan Yapen yang terletak di
Teluk Cendrawasih sebelah Selatan Pulau Biak, Papua. Ia merupakan salah
satu kota tenang yang indah.
Untuk
mencapai kota ini dari Jakarta, kita harus menumpang pesawat udara
jurusan Jakarta-Biak melewati Makassar. Biasanya schedule Pesawat
udara dengan tujuan Biak , akan berangkat pada pukul 21.40 WIB dari
Bandara Soekarno Hatta. Tiba di Bandara Frans Kaisiepo, Biak pada pukul
05.30 Wit. Terdapat perbedaan waktu antara Jakarta-Biak selama dua
jam. Dari Bandara Frans Kaisiepo ini kita dapat langsung membeli tiket
pesawat Susi Air tujuan Serui seharga Rp 800.000,-. Jarak tempuh antara
Biak - Serui hanya 25 menit.
Penerbangan
yang diawaki oleh pilot berkebangsaan asing ini terasa sangat
menyenangkan karena dapat melihat pemandangan pantai Biak dari atas
udara yang berwarna kehijauan dan kemudian membiru sampai benar-benar
biru laut. Itulah perairan teluk Cendrawasih dimana dua pulau ini
terletak bersejajaran. Tak lama kemudian akan terlihat Pulau Serui yang
bentuknya memanjang, berteksturkan gunung-gunung yang ditumbuhi
pohon-pohon hijau lebat.
Tak
lama kemudian, sampailah kita ke Kota Serui yang terletak di sebelah
Selatan Pulau Yapen. Terlihat dari atas berbagai rumah penduduk, rumah
ibadat dan birunya laut. Pesawat jenis Cessna Grand Caravan ini mendarat
dengan mulus di Bandara Sudjarwo Tjondronegoro. Bandaranya memang
kecil dan sederhana. Dari gambaran bandara ini kita sudah tahu bahwa
kota Serui merupakan kota yang kecil.
Alternatif
lain untuk sampai ke kota Serui adalah dengan kapal ferry. Jarak tempuh
antara Kota Biak dan Serui adalah antara empat sampai lima jam.
Ongkosnya lebih murah, Rp 82.000,- untuk kelas ekonomi. Kita bisa
menikmati perairan teluk cendrawasih lebih dekat dan puas.
Kendaraan
umum di Serui sangat praktis. Mungkin kita hanya memerlukan sebuah ojek
selama berada di Kota Serui meskipun kendaraan lainnya juga ada. hanya
membayar Ongkos sekitar Rp 5.000,- s/d Rp. 10.000,- saja, kita dapat
berkeliling kota dalam waktu sekitar 25 menit. Di samping itu, jam
kerja ojek selama 24 jam.
Kota
berpenduduk 24.290 jiwa ini terlihat kecil, tenang dan indah. Pusat
kota adalah Alun-alun, berupa lapangan Trikora. Di lapangan inilah
berbagai kegiatan kemasyarakatan diselenggarakan seperti event olah
raga, keagamaan dan lain sebagainya.
Di sebelah Utara dari lapangan Trikora berdiri sebuah gereja besar,
sedangkan di bagian Barat terdapat Polres. Bagian Selatan dari lapangan
adalah rumah kediaman Bupati, dan yang paling menarik adalah di
bagian Timur berupa cagar budaya Rumah Pengasingan Sam Ratulangi yang
dibangun pada tahun 1921. Kini rumah tersebut ditinggali oleh keluarga
pemilik tanah adat setempat. Di tempat ini terpasang sebuah papan yang
bertuliskan slogan kota Serui "ACIS" ; Aku Cinta Serui, Aman Ceria
Indah Sehat (ACIS).
Mari kita kearah Selatan dari Kota Serui. Disana akan ditemui pasar
tradisional yang menjual berbagai macam kebutuhan masyarakat Serui
lengkap dengan pemandangan khas Papua yaitu sejumlah Mama-mama penjual
pinang. Arah ke Timur dari pasar tradisional Serui, terdapat sebuah Tugu
Pahlawan Serui ; Silas Papare, nama seorang pelopor perjuangan.
Di
tempat ini yang paling menyenangkan bagi saya adalah ketika berdiri di
atas jembatan 3000 yang lokasinya persis dibelakang Pasar Tradisional
Serui. Kenapa namanya jembatan 3000? Seorang penduduk setempat yang saya
tanya menjawab karena dahulu di jembatan ini banyak orang membeli
minuman tradisional seharga Rp 3000,-. Tapi saat ini sudah tidak ada
lagi. Di atas jembatan ini banyak orang pergi ke laut dan pulang dengan
hasil tangkapan ikan untuk dijual ke Pasar.
Perairan Serui yang indah untuk di lihat merupakan obat stress yang menyehatkan tubuh dan pikiran. Hmm.. memang kota ini jarang hiburan, tapi untunglah banyak pemandangan alam indah untuk dinikmati.
Perairan Serui yang indah untuk di lihat merupakan obat stress yang menyehatkan tubuh dan pikiran. Hmm.. memang kota ini jarang hiburan, tapi untunglah banyak pemandangan alam indah untuk dinikmati.
Biasanya penduduk Serui
akan pergi berekreasi ke pantai Mariadei yang berjarak sekitar 2 km dari
pusat kota. Pantai ini merupakan pusat wisata bagi semua lapisan
masyarakat. Mereka biasa berpiknik dan berenang di pantai ini.
Masyarakat
Serui dikenal ramah, hangat dan bersahaja. Sebagai seorang pendatang
baru, kita tidak perlu merasa khawatir berpergian sendirian karena kota
ini sangat aman. Beberapa masyarakat akan menegur sapa dengan ramah
sambil tersenyum tulus. Mimik muka mereka terlihat lembut. Semua orang
di kota ini saling mengenal satu sama lainnya dan menganggap semua
saudara.
Masih
banyak yang bisa kita gali di Pulau Yapen ini. Antara lain di pulau ini
merupakan tempat Burung Cendrawasih yang cantik, taman laut di
Kepulauan Ambai dan berbagai keindahan alam lainnya. Hanya saja untuk
mencapai tempat tersebut diperlukan usaha dan waktu lebih lama lagi.
Kecil, indah, ramah dan hangat masyarakatnya… itulah kesan dari kota Serui.
Komentar
Posting Komentar